Gunung Dempo adalah salah satu gunung yang terletak di wilayah perbatasan perbatasan provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan. Gunung yang memiliki ketinggian kurang lebih 3173 meter di atas permukaan laut ini masuk ke wilayah Kota Pagaralam. Penduduk yang bermukim di wilayah gunung tersebut sudah hidup dengan damai dan harmonis dengan alam sejak ribuan tahun lalu. Namun, dalam beberapa tahun terakhir Gunung Dempo dihebohkan dengan penemuan berbagai peninggalan situs megalitikum. Mulai dari situs Gunungmigang dengan penemuan Batu Rang, Batu Kitab, situs Gunung Kaye dengan penemuan Batu Bupean dan Batu Pidaran, Situs Tegurwangi dengan penemuan Batu Beghibu, Situs Muarapayang dengan penemuan Batu Perau dan Peti Kubur Batu, dan sebagainya. Ditemukannya berbagai peninggalan Megalitikum menunjukkan bahwa penduduk yang bermukim di sekitar Gunung Dempo telah memiliki peradapan yang tinggi di masa prasejarah.
Sejarah juga menyebutkan bahwa harimau Sumatera turun dari Gunung Dempo setelah ribuan tahun lamanya hingga menimbulkan konflik dengan masyarakat. Ya, konlik tersebut tentu saja meresahkan para penduduk yang bermukin di sekitar Gunung Dempo. Menurut budayawan sekitar menyebutkan bahwa konflik terjadi akibat penduduk di sekitar hutan lindung Gunung Dempo telah merusak habitat asli dari makhluk tersebut. Mulai dari pembukaan lahan, penebangan hutan, hingga pembakaran lahan. Oleh sebab itu, guna menjaga keharmonisan hubungan manusia dengan alam sekitar maka perlu menghidupkan kembali tradisi yang bertujuan untuk menjaga lingkungan.