Pada artikel kali ini kita akan membahas secara ringkas tentang sejarah dan karakteristik pohon kapas, yuk simak di bawah ini.
Sejarah Pohon Kapas
Tanaman kapas padi, juga dikenal sebagai pohon kapas, pohon kapas, pohon kapas sutra, pohon kapas Jawa, nomenklatur ilmiah dua bagian: Ceiba pentandra, adalah spesies pohon tropis dari ordo Malvales dan keluarga Mallow.
(Malvaceae) luas, sebelumnya dipisahkan dalam keluarganya sendiri yang disebut keluarga Beras (Bombacaceae), asli Meksiko, Amerika Tengah, Karibia, Amerika Selatan bagian utara dan Afrika barat tropis (subspesies Ceiba pentandra guineensis).
Kata tersebut juga digunakan untuk merujuk pada serat yang diperoleh dari buahnya. Itu mungkin tanaman suci dalam mitologi Maya. Ia juga dikenal sebagai pohon kapas Jawa, pohon kapas Jawa atau pohon kapas sutra.
Karakteristik Pohon Kapas
Pohon kapuk tumbuh setinggi 60โ70 m dan memiliki batang besar (diameter hingga 3 m) dengan tambahan akar penguat. Batang dan dahannya yang besar memiliki banyak duri yang besar dan keras.
Daun majemuk berisi 5-9 helai daun, masing-masing helai daun mencapai panjang 20 cm dan mirip dengan daun palem (daun gelendong).
Tanaman dewasa menghasilkan beberapa ratus buah dengan panjang masing-masing sekitar 15 cm. Buahnya mengandung biji yang dilapisi serat kuning halus yang merupakan campuran linoleum dan selulosa. Proses memanen dan memisahkan serat sangat melelahkan dan manual.
Seratnya ringan, mengapung di atas air, elastis, mudah terbakar dan tahan air. Hasil kapas ini digunakan sebagai bahan isian untuk bantal, bantal, furnitur, mainan anak-anak dan lapisan isolasi suara dan panas. Biji yang mengandung minyak digunakan untuk membuat sabun dan dapat digunakan sebagai pupuk.